Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kalender Masehi dan Hijriah : Penjelasan dan Perhitungannya

Pengertian

Kalender Masehi atau Anno Domini (AD) dalam bahasa Inggris adalah sebutan untuk penanggalan atau penomoran tahun yang digunakan pada kalender Julian dan Gregorian. Kalender masehi ini didasarkan pada tahun tradisional yang dihitung sejak kelahiran Yesus dari Nazaret. 

Kalender Masehi atau Syamsiah
Kalender Masehi
Masehi dihitung sejak hari tersebut, sedangkan sebelum itu disebut Sebelum Masehi atau SM. Perhitungan tanggal dan bulan pada Kalender Julian disempurnakan pada tahun 1582 menjadi kalender Gregorian. Penanggalan ini kemudian digunakan secara luas di dunia untuk mempermudah komunikasi.

Kalender ini telah dipakai sejak 45 SM (Sebelum Masehi). Bangsa Romawi hanya menetapkan tahun 1 untuk permulaan era ini. Perhitungan tanggal dan bulan kemudian disempurnakan pada 1852, menjadi kalender Gregorian.

Perhitungan Kalender Masehi atau Syamsiah 

Perhitungan kalender Masehi atau Syamsiah didasarkan pada waktu revolusi bumi atau peredaran bumi mengelilingi matahari. Bumi mengelilingi matahari memerlukan waktu 365 ¼ hari. Sementara satu tahun dalam kalender Masehi adalah 365 hari. Jumlah bulan kalender Masehi ada 12 bulan. Jika dicermati, ada ketidaksesuaian jumlah hari dalam satu tahun dengan lama revolusi Bumi, karena tersisa ¼ hari. Agar sesuai dengan lamanya peredaran Bumi mengelilingi matahari, tiap 4 tahun sekali jumlah hari dalam bulan Februari ditambah satu, menjadi 29 hari. Jika tahun tersebut memiliki jumlah hari 366, tahun tersebut dinamakan tahun kabisat. 

Berikut nama bulan beserta jumlah harinya:

Nama bulan Jumlah hari 

Januari         31 hari 

Februari         28 atau 29 hari 

Maret         31 hari 

April         30 hari 

Mei         31 hari 

Juni         30 hari 

Juli         31 hari 

Agustus         31 hari 

September         30 hari 

Oktober         31 hari 

November         30 hari 

Desember         31 hari


Kalender Hijriah 

Kalender Hijriah disebut juga sebagai kalender tahun bulan. Kalender Hijriah dihitung berdasarkan lama revolusi bulan mengitari bumi. Kalender hijriah dikenal sebagai kalender komariah atau kalender Islam. Revolusi bulan mengelilingi bumi sendiri membutuhkan waktu sekitar 29,5 hari. Hal itu membuat 1 tahun hijriah terdiri dari 354 hari.

Kalender Hijriah atau Qomariyah
Kalender Hijriah
Di dalam perhitungan penanggalan, diadakan pembulatan, sehingga di dalam kalender Hijriah, jumlah hari di setiap bulan selang-seling di antara angka 29 dan 30, kecuali untuk bulan Zulhijah. 

Tahun kabisat Hijriah terdiri dari 355 hari dan dihitung setiap 30 tahunan sejak tahun itu ditetapkan, yaitu pada tahun 638 Masehi. Di tahun kabisat Hijriah, jumlah hari di dalam bulan Zulhijah adalah 30 hari. Berdasarkan hal itu, hari-hari besar Islam setiap tahunnya selalu bergeser lebih awal 11 hari pada tahun Hijriah biasa dan 12 hari pada tahun kabisat Hijriah. Selama 30 tahun, ada 11 tahun kabisat, yaitu pada tahun ke-2, ke-5, ke-6, ke-10, ke-13, ke-16, ke-18, ke-21, ke-24, ke-26, dan tahun ke-29.

Jika suatu tahun hijriah dibagi 30 dan menyisakan angka-angka di atas, maka tahun itu merupakan tahun kabisat. Satu tahun Hijriah dibagi menjadi 12 bulan dengan jumlah hari di bawah ini: 

Muharram: 29 hari 

Safar: 30 hari 

Rabiul Awal: 29 hari 

Rabiul Akhir: 30 hari 

Jumadil Awal: 29 hari 

Jumadil Akhir: 30 hari 

Rajab: 29 hari 

Syaban: 30 hari 

Ramadhan: 30 hari 

Syawal: 30 hari 

Zulkaidah: 29 hari 

Zulhijah: 29 atau 30 hari

Baca juga : Revolusi dan Rotasi bumi

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Kalender Masehi dan Hijriah : Penjelasan dan Perhitungannya"